Semua indra manusia bisa mengalami halusinasi, tersebab pengalaman sensorik yang tampak nyata dan dibuat oleh pikiran.Misalnya, halusinasi visual telah banyak hipotesis yang diajukan untuk menjelaskan musababnya.
Publikasi Hallucinations: Theoretical and Clinical Overview meringkas kategori jenis itu.
Psikofisiologis gangguan struktur otak manusia.
Ada pula psikodinamik gangguan neurotransmiter.
Halusinasi visual hasil dari keseluruhan proses itu.
Halusinasi juga dipengaruhi pengalaman sensorik yang tampak nyata dibuat oleh pikiran.
Mengutip Verywell Health, halusinasi dalam banyak kasus tersebab kondisi kesehatan mental.
Penanganan halusinasi bisa melalui proses psikoterapi.
1.
Halusinasi visual Mengutip Healthline, jenis ini soal melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
Itu berupa objek, pola visual, orang, atau cahaya.
Misalnya, melihat seseorang yang tidak ada di dalam ruangan yang kosong.
2.
Halusinasi penciuman Indra penciuman manusia mungkin akan membaui yang tak sedap saat seseorang bangun di tengah malam.
Jenis halusinasi ini juga bisa mencakup aroma yang menurut seseorang itu menyenangkan, misalnya bunga.
3.
Halusinasi pengecapan Mirip seperti halusinasi penciuman, tapi ini indra perasa, bukan penciuman.
Rasa yang muncul sering aneh atau tidak menyenangkan.
4.
Halusinasi pendengaran Jenis ini tergolong halusinasi yang umum.
Seseorang merasa seperti mendengar orang lain berbicara.
Contoh lain dari jenis halusinasi ini termasuk mendengar suara, seperti menganggap ada seseorang berjalan di loteng berulang kali.
5.
Halusinasi rabaan Menganggap ada sentuhan atau gerakan di tubuh, padahal tidak.
Misalnya, merasa serangga merayap di kulit atau bahkan organ dalam seperti bergerak.
Contoh lainnya, seseorang mungkin juga merasakan sentuhan imajinasi tangan orang lain di tubuhnya.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.